Aceh Tamiang, Acntimes.id | Setelah video inspeksi mendadak Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail, ke RSUD viral dan menuai sorotan tajam karena tak satupun dokter hadir hingga pukul 09.30 WIB, gelombang kritik terhadap pelayanan rumah sakit milik pemerintah itu terus menguat. Kini, review publik di Google semakin mempertegas bahwa RSUD milik Pemkab tersebut tengah mengalami krisis kepercayaan yang serius.

Sponsor: ACNTimes
Iklan

RSUD Aceh Tamiang hanya mencetak rating 2,7 dari 5 bintang dari 81 ulasan, dengan komentar mayoritas menyebutkan bahwa pelayanan buruk, tenaga kesehatan tidak ramah, hingga pasien merasa diperlakukan seperti beban.

Dalam salah satu ulasan, akun bernama Sri Ayumi menulis dengan nada kecewa:

“Pelayanannya masih sangat-sangat tidak ramah. Saya datang ke sana bayar kok bukan gratis. Kalau kasih tahu ya santai, gak perlu pakai urat. Kalau emang gak mau capek, gak usah jadi nakes mbak. Lucu kali rumah sakit kok kayak gitu.”

Sementara akun lain, Ucca Wulandari, membandingkan pelayanan RSUD Muda Sedia dengan penjara:

Sponsor: ACNTimes
Iklan

“Pelayanan sangat-sangat buruk. Antar makanan harus disalin ke piring masing-masing, kalah di penjara. Harusnya diantar dulu ke pasien. Perawatnya jutek luar biasa. Beda jauh sama rumah sakit Medan.”

Ada juga komentar dari pengguna yang menyesalkan waktu tunggu dan mengaku lebih memilih berobat ke RS Langsa karena merasa pelayanan di RSUD Aceh Tamiang tidak layak:

“Pengalaman buruk, pelayanan nggak bagus. Datang cepat sama aja, datang lambat juga sama aja. Lebih bagus RSUD Langsa daripada Tamiang.”

Komentar-komentar ini merupakan alarm serius bagi Bupati Aceh Tamiang bahwa RSUD Muda Sedia tidak lagi menjadi pilihan utama masyarakat sendiri.

Menurut LSM PANDORA, ini bukan hanya persoalan teknis, tetapi kegagalan total dalam kepemimpinan RSUD. Mereka mendesak agar Bupati segera mencopot Direktur RSUD, karena sudah terbukti tidak mampu membenahi krisis layanan, mentalitas SDM, dan membangun budaya pelayanan publik yang manusiawi.

“Kalau masyarakat sudah lebih memilih ke rumah sakit tetangga, lalu untuk siapa RSUD ini dipertahankan? Jabatan bukan tempat nyaman untuk orang yang tak sanggup melayani,” tegas M Helmi, Sekretaris PANDORA.

Kini saatnya Bupati Aceh Tamiang membuktikan keberpihakannya kepada rakyat, bukan kepada pejabat yang tak layak memimpin institusi layanan kesehatan. Jika tidak, masyarakat sendiri yang akan pergi bukan karena pilihan, tapi karena terpaksa.

Simak berita dan artikel lainnya melalui saluran kami di Channel WhatsApp