Contoh paling nyata adalah ketika kita membicarakan soal cukai. Berapa banyak pabrik rokok, MMEA, vape, dan jenis serupa yang patuh terhadap peraturan? Berapa banyak yang tidak? Bagaimana validitas pita cukai, distribusi ilegal, atau penjualan tanpa izin? Sedangkan dari sisi kepabeanan, Bea Cukai hadir untuk memastikan bahwa seluruh barang yang masuk dan keluar dari Indonesia tidak hanya memenuhi kewajiban fiskal, tetapi juga syarat dan prasyarat teknis dari kementerian terkait. DJBC pada hakikatnya hanyalah pelaksana dari semua regulasi sektoral tersebut, karena izin edar, keamanan produk, dan sertifikasi berasal dari kementerian teknis seperti Perdagangan, Kesehatan, ESDM, dan lainnya. Dari sisi impor, Bea Cukai hanya memastikan semua dokumen dan pungutan negara dipenuhi. Dari sisi ekspor, DJBC menjamin bahwa seluruh barang yang meninggalkan Indonesia telah memenuhi semua ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, dari sisi hukum, peran DJBC lebih kepada memastikan bahwa tidak ada pelanggaran atas norma yang telah dibuat kementerian lain, dan karena itu mereka tidak boleh kalah secara kewenangan maupun pelaksanaan tugas di lapangan.

Sponsor: ACNTimes
Iklan

Kenyataannya, kewenangan Bea Cukai dalam penegakan miras dan barang-barang pengawasan lainnya justru kerap terlihat pasif. Bahkan, peran mereka seperti diambil alih oleh instansi lain seperti Pemda atau Kepolisian. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa institusi ini mulai kehilangan wibawa hukum di mata publik. Padahal, secara regulatif, merekalah pemegang tunggal penyidikan di bidang kepabeanan dan cukai. Masuknya Letjen Djaka harus dibaca sebagai langkah penguatan dari Presiden, yang memang berlatar belakang Kopassus dan memahami pentingnya sistem intelijen dalam memetakan ancaman di luar radar formal. Bahkan Presiden pernah menyatakan bahwa beliau menaruh orang kepercayaan di DJBC, untuk memperkuat intelijen, memperkuat daya lawan terhadap mafia, dan memberantas aktor-aktor yang membekingi aktivitas ilegal yang tidak tunduk pada negara. Karena selama ini, dalam banyak kasus, DJBC hanya mampu menangkap supir dan kernet. Aktor intelektual yang menjadi otak dari penyelundupan dan peredaran barang ilegal terus saja lolos.

Simak berita dan artikel lainnya melalui saluran kami di Channel WhatsApp