Aceh Tamiang, Acntimes.id – Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kabupaten Aceh Tamiang masa jabatan 2025–2028 resmi dilantik. Prosesi pelantikan dilakukan oleh Ketua Badan Pelaksana Perwakilan Wilayah BWI Provinsi Aceh, Prof. Dr. H. Fauzi Saleh, Lc., M.A., bertempat di Aula Al Ikhwan Kantor Kementerian Agama Aceh Tamiang, Kamis (21/8/2025).

Sponsor: ACNTimes
Iklan

Adapun jajaran pengurus yang dilantik terdiri dari Ketua H. Riswanto, S.Sos.I, M.Kom.I, Wakil Ketua H. Sulaiman, Sekretaris H. M. Husni Mubaraq, M.AP, Bendahara Rosdiana, S.Pd.I, Divisi Pembinaan Nazhir & Pengelolaan Wakaf Siti Jamilah, S.Pd.I dan Muhammad Dahlan, Divisi Humas, Sosialisasi & Literasi Muazzin, Divisi Kerja Sama, Kelembagaan & Advokasi Ajie Lingga, S.H. dan Fahrur Razi, S.H, Divisi Pengawasan & Tata Kelola Lukmanul Hakim, S.Ag terakhir Divisi Pendataan, Sertifikasi & Ruislagh H. Abdul Azis Arfi, Lc., M.A.

Dalam sambutannya, Ketua BWI Aceh Tamiang, H. Riswanto, mengungkapkan rasa syukur atas amanah yang diberikan. Ia menekankan pentingnya meningkatkan pembinaan terhadap nadzir (pengelola wakaf) serta mendorong pengelolaan wakaf yang lebih profesional.

“Selama ini masyarakat mengenal wakaf sebatas masjid, makam, dan madrasah. Padahal, potensi wakaf sangat variatif dan bisa menjadi pilar ekonomi umat jika dikelola secara produktif,” ujarnya.

Riswanto mencontohkan pengalamannya saat mengikuti sertifikasi nadzir wakaf di Aceh Tengah, di mana wakaf produktif telah berkembang pesat melalui program kios wakaf, homestay, Ihmal Market, hingga Wakaf Jitu (Jangka Waktu) pohon kopi. Ia berharap, pengurus baru BWI Aceh Tamiang dapat mengembangkan model serupa dengan memperkuat koordinasi serta menyusun rencana kerja bersama.

Sponsor: ACNTimes
Iklan

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tamiang, H. Anwar Fadli, S.Ag, menegaskan dukungan penuh Kemenag terhadap BWI. Ia mendorong perluasan sertifikasi tanah wakaf, penguatan literasi masyarakat, serta sinergi lintas lembaga agar wakaf lebih produktif.

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail, S.E.I., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan harapan besar kepada pengurus yang baru.
“Wakaf harus menjadi pilar pembangunan daerah. Kita perlu inovatif dan adaptif, serta memanfaatkan teknologi informasi untuk menggali potensi wakaf. Pemerintah daerah siap mendukung penuh BWI agar wakaf menjadi instrumen produktif yang nyata manfaatnya bagi masyarakat,” tegasnya.

Dengan kepengurusan baru ini, BWI Aceh Tamiang diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam pengelolaan wakaf modern, profesional, dan berkelanjutan, sehingga wakaf tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi umat di daerah.

Simak berita dan artikel lainnya melalui saluran kami di Channel WhatsApp