Aceh Tamiang, Acntimes.id | Warga Kabupaten Aceh Tamiang mengeluhkan terhentinya pasokan gas alam ke rumah mereka selama dua hari terakhir, tepatnya pada 8–9 Juli 2025. Aliran gas jaringan rumah tangga mendadak terputus tanpa pemberitahuan resmi, membuat aktivitas memasak lumpuh dan memicu keresahan, terutama di kalangan ibu rumah tangga.
Sahrul, warga Kampung Landuh, Kecamatan Rantau, mengaku terpaksa mencari gas elpiji 3 kg sebagai alternatif, namun ia kesulitan karena tidak mengetahui ke mana harus melapor terkait gangguan ini.
“Kami bahkan tidak tahu kantornya di mana untuk melapor. Mau masak pun tidak bisa, kompor harus diperbaiki dulu karena lama tidak dipakai,” ujarnya.
Ia juga menyoroti minimnya komunikasi dari pihak terkait yang membuat warga terkejut saat pasokan gas terhenti. “Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba gas mati. Ini bikin repot, kami terpaksa keluar uang lagi untuk memperbaiki kompor,” tambahnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh seorang warga lainnya yang enggan disebutkan namanya. Ia mengatakan aktivitas memasak di rumah lumpuh total karena kompor gas elpiji yang lama tidak digunakan telah rusak.
“Mau masak air saja tidak bisa. Kami akhirnya terpaksa membeli makanan dari luar. Kalau kondisi ini terus berlanjut, kami akan tuntut hak kami sebagai konsumen,” ujarnya dengan nada kesal.
Warga berharap Perusahaan Gas Negara (PGN) segera memberikan klarifikasi mengenai penyebab terhentinya pasokan gas dan memperbaiki gangguan secepat mungkin. Mereka juga meminta agar PGN aktif memberikan informasi kepada pelanggan jika terjadi gangguan teknis, agar warga dapat mempersiapkan alternatif lain untuk kebutuhan sehari-hari.
Gangguan pasokan gas alam ini menjadi pengingat pentingnya transparansi komunikasi dan tanggung jawab layanan publik kepada masyarakat, khususnya terkait kebutuhan energi rumah tangga yang mendasar.
Simak berita dan artikel lainnya melalui saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan